Bermula dari Buku Harian
Zaman dulu yang namanya buku harian atau
diary itu sifatnya rahasia. Diawali dari proses penulisannya yang
sembunyi-sembunyi, trus kalau sudah selesai bukunya juga diumpetin biar nggak
ada yang baca. Rasanya bakalan malu atau marah setengah mati kalau sampai ada
orang yang lancang mengambil dan membacanya. Itu pengalaman pribadi saya sih.
Seiring perkembangan zaman dan
tekhnologi, buku harian telah berganti media. Kalau sebelumnya ditulis pada
buku dengan kertas yang berwarna-warni dengan hiasan yang lucu, maka kemudian
berpindah ke blog. Isi buku harian yang awalnya bersifat rahasia berubah sebaliknya,
terbuka untuk siapa saja. Kalau sebelumnya kita sedih dan marah jika ada yang
lancang membacanya, kini malah sebaliknya. Kita sedih bahkan jadi baper kalau
tidak ada orang yang membaca dan meninggalkan komentar. #ngacabareng
Raditya Dika disebut-sebut sebagai
biang kerok dari fenomena ini. Melalui blog Kambing Jantan dia berbagi cerita
hidupnya yang konyol dan menarik banyak sekali pembaca. Popularitas Kambing
Jantan semakin meroket ketika Gagas Media menerbitkannya. Kambing Jantan dan Dika
pun semakin ngetop. Dari situ mata kita jadi terbuka, ternyata ngeblog bisa
mengantarkan kita menjadi seorang penulis dan ujung-ujungnya dapet duit. Nggak
usah munak, kalau sudah ngomongin popularitas dan uang semua orang pasti juga
tertarik.
Maka setelah itu semuanya
berbondong-bondong membuat blog. Ada yang berusaha mengikuti jejak Dika dengan
menjadi epigonnya. Tapi banyak juga yang menjadi diri sendiri, ngeblog buat eksistensi
diri atau have fun saja. Nggak
mikirin popularitas atau uang, yang penting bisa menyalurkan ide, opini atau
keresahan yang ada di dalam hati tsaaah.
Saya pun dulu juga seperti itu,
ngeblog buat ngeluarin uneg-uneg atau curcolan yang terpendam di hati. Saya
sangat menikmati aktivitas ngeblog saya tersebut, mulai dari tahun 2007 hingga
2012. Lima tahun enjoy ngeblog dan mendapatkan banyak sekali manfaat darinya
minus penghasilan.
Menjadi Blogger Professional
Alhamdulillah kini saya sudah mulai
mencicipi manisnya ngeblog, maksud saya mendapatkan penghasilan dari blog.
Ngeblog pun jadi semakin bersemangat, mendapatkan materi dari sesuatu yang kita
senangi/hoby itu sangat membahagiakan bukan? Ya bolehlah, saya menyebut diri
sebagai blogger professional.
Kenapa professional? Karena setiap
tulisan saya persiapkan dengan baik, menulis minimal 300 kata bahkan sekarang berusaha
saya tingkatin menjadi 500 kata. Kalau pas ide lagi lancar atau banjir bandang
bisa tembus 1200an. Lalu tak lupa dilengkapi dengan foto-foto penunjang dengan
kualitas yang baik. Apalagi kalau mengerjakan job review kuliner, foto-foto
makanannya harus bagus, syukur-syukur bisa instagramable.
Modalnya bisa pakai kamera hape dengan kualitas bagus atau kamera professional.
Kalau saya sih untuk saat ini baru punya kamera prosumer, eh bukan punya saya
ding. Kamera itu sebenarnya hadiah ulang tahun buat istri saya, dulu saya
memberikannya untuk menunjang aktivitasnya sebagai seorang food blogger. Eh
nggak tahunya sekarang saya ikut-ikutan juga.
Trus apakah seorang blogger professional
itu identik dengan matre? Nggak mau nulis kalau nggak dibayar? He he he
Ya nggak gitu juga kalii. Kalau
nggak mau nulis trus nanti trafik blognya turun, mana ada brand yang mau ngajak
bekerja sama.
Menjadi seorang blogger professional
itu harus bisa menempatkan dan menghargai dirinya sendiri. Jangan suka melabeli
diri sendiri atau orang lain dengan sebutan blogger remahan peyek, remahan rengginang, blogger mualaf, blogger kucluk atau
apapun itu yang sifatnya merendahkan. Kalau kita ingin dihargai
oleh orang lain apalagi brand, maka mulailah dengan menghargai diri sendiri.
Paling sebel kalau ada brand atau
agen yang menghargai tulisan kita dengan sangat rendah. Setelah saya telusuri dan
juga dapat info dari teman, hal ini ternyata penyebabnya dari blogger itu
sendiri. Di job-job yang saya temui di agen-agen pemberi job review, ada yang
tega menghargai tulisan minial 300 kata hanya Rp.50.000. Ngehek banget nggak
sih itu?
Walaupun gitu, ada juga lho blogger yang
mau. Ya mungkin dia lagi kepepet atau apa, tapi hal ini kemudian menyebabkan
blogger disamaratakan. Padahal belum tentu yang ambil job itu seorang blogger,
bisa jadi dia hanya ghost writer.
Sepanjang pengalaman saya,
brand-brand yang memberikan nilai kecil biasanya brand atau start up yang masih
baru. Kalau brand-brand besar seperti Tokopedia, Lazada, Zalora, Foodpanda,
Lifull sangat menghargai blogger. Mereka sudah tahu standart fee tulisan
blogger itu berapa berdasarkan rate masing-masing.
Hmm kayaknya tulisan saya sudah
ngalor-ngidul kayak sales, intinya sih saya hanya mau berbagi cerita aja
bagaimana saya meniti jalan menuju blogger professional di blog Keluarga Biru.
Sedangkan di blog personal ini adalah tempat saya menuliskan opini atau
curcolan nggak penting lainnya. Jadi jangan protes ya kalau nemuin tulisan saya
yang geje atau ngalor-ngidul kayak sekarang. Tapi saya juga nggak menolak sih
kalau nantinya ada brand yang khilaf ngajak kerjasama lewat blog ini he he he.
Inginnya sih ke arah sana. Semoga bisa.
BalasHapusMbak merendah neh, saya tadi barusan BW dan lihat blognya lho.
HapusAh dirimu mah udah profesional pake banget
BalasHapusAjarin dooooooong
Belum lah kalau pake banget, masih newbie. Banyak di luar sana yang sudah lebih pro Mbak. Yuk kita belajar bareng Mbak :-)
HapusPengen banget bisa profesional sekarang masih berjuang membagi waktu sama kerjaan di kampus n tetep setia sama blog tercinta
BalasHapusSama Mbak, saya juga masih keteteran neh bagi waktu antara keluarga, pekerjaan dan blog. Yang penting kita tahu mana yang kudu diprioritaskan terlebih dahulu.
Hapustulisan minial 300 kata hanya Rp.50.000 ---> lha iki wes lumayan, timbang aku tau ditawari 100.000 8 artikel, lumanyun deeehh
BalasHapusHadeeeh, iku jian nggak berperikepenulisan dan berperikebloggeran Pril :-))
HapusTerima kasih informasinya, mas. Masih harus banyak belajar. Salam kenal, mas
BalasHapusSama-sama Mbak Rach, yuk belajar bareng. Salam kenal balik :-)
HapusMemang sedih mas, kalau ditawarkan satu post 300kata saja hanya 50rb-an. Mungkin ada baiknya kalau sudah gulung tikar sebagai blogger hihihi...
BalasHapusPengen meningkatkan kualitas sehingga bisa dianggap.
Setuju ama bagian ini:Kalau kita ingin dihargai oleh orang lain apalagi brand, maka mulailah dengan menghargai diri sendiri.
BalasHapussemoga aku bisa kaya mas ihwan, berusaha konsisten aja susyah.hihi
BalasHapusKalo saya mah yang penting nulis, kalau ada yang melirik, alhamdulillah...
BalasHapussepakat mas....blogger professional itu harus bisa menempatkan dan menghargai dirinya sendiri
BalasHapusTulisan yang memberi pencerahan
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusuhuk..kalo 50ribu itu murah ya..baru tahu
BalasHapuskirain pasarannya segitu
Semoga saya menjadi Professional Blogger, supaya dapat uang supaya dapat dukungan ngeblog dari istri :-D
BalasHapuspengen deh jadi blogger pro kaya mas'e
BalasHapusKeren mas, moga selalu istiqomah dan menginspirasi ya
BalasHapusterima kasih informasinya mas
BalasHapusTerima kasih karena selalu menginspirasi mas
BalasHapusSalam,
Roza.
mau mulai ini mumpung lagi cuti dan hamil
BalasHapussalam
riby
Sebenernya passionku dinulis, tapi sekitarku kurang support, dan payahnya aku jadi goyah, huhuhu :(
BalasHapusSalam,
Rava.
Aku baca tulisan ini setahun setelah ditulis. Hahahahaha.
BalasHapusKalo aku sih nggak muna ya, memang nyari nafkah dari skill menulis yang salah satunya dituangkan lewat blog. Makanya pernah ada yang nawarin fee 150rb per tulisan aku tolak, meskipun dia bilang mau kasih 5 job. Bukannya apa-apa, dengan nerima fee rendah berarti aku nggak menghargai hasil karyaku sendiri. Lha mending dikirim ke media, honornya minimal 250-350rb untuk panjang artikel yang sama.
kalau blogger profesional saya belum pernah, paling job2 kecil atau endorse.
BalasHapuspertama kali tahu blogger profesional itu karena diracun dengan emak2 , dibilangin DA kamu bagus lho kenapa nggak kerjasama dengan toko online. Dan akhirnya kerjasama dan penghasilan waktu itu dari blog lumayan bisa untuk ongkosin hidup di batam yang katanya mahal, mulai dari bayar kos, makan sampai piknik kece ke singapur tiap bulan. tapi akhirnya kerjasama diakhiri setelah setahun dan merasakan jadi blogger profesiopnal dengan gaji dari kantor utuh.
DAn sisi positifnya sih sejak kerjasama aku jadi punya ritme nulis bagus, paling tidak sebulan 5-10 artikel.
Lalu sekarang nggak jadi blogger profesional lagi, blogger nunggu job. Tapi gegara emak2 lagi aku coba coba kirim video ke salah satu tv. ya itu menghasilkan juga tapi nggak rutin tergantung mood.
Sampai detik ini belum merasa profesional karena cari makan nya dari kantor. Neblog atau video itu hanya hiburan yang menyenangkan walau kadang menyiya waktu istirahat.
Tapi yakinlah uang akan datang ketika semua dikerjakan serius.
Bermanfaat Mas
BalasHapusaku juga lelah kalau 50 ribu, nulis kan nggak sekedar nulis, ada reserach, pilih foto, this and that. ada standart tersendirilah, jangan asal terima. karena bagaimanapun menulis dengan hati hasilnya bakalan beda.
BalasHapusGue Di bayar 100rb :'( tapi tulisan dari dia, murah gak...
BalasHapussalam kenal mas asik tulisannya Go PRO
BalasHapusKABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Aris Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu untuk Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka adalah orang-orang iseng, karena mereka kemudian akan meminta untuk pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, sehingga hati-hati dari mereka penipuan Perusahaan Pinjaman.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial dan putus asa, saya telah tertipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan digunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan, telah dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda menuruti perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan bercerita tentang Ibu Cynthia, dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening mereka bulanan.
Sebuah kata yang cukup untuk bijaksana.