Setiap hotel
pasti memiliki restaurant atau cafe yang menjadi andalan untuk menjamu para
tamunya. Biasanya restaurant atau cafe di sebuah hotel memiliki konsep yang
sama dengan konsep hotelnya. Nah kali ini saya mau mengajak Anda mengunjungi
sebuah cafe milik Kampung Lumbung Boutique Hotel Batu yaitu Green House Cafe.
Cafe Berkonsep Eco Friendly
Green House
Cafe mengusung konsep Eco Friendly,
seperti halnya Kampung Lumbung Batu. Green House Cafe didesainnya seperti rumah
hijau atau rumah kaca dimana sebagian materialnya terbuat dari bahan-bahan yang
masih alami. Atapnya terbuat dari asbes transparan sehingga sinar matahari
tetap bisa menyinari ruangan, lalu semua interior dan eksteriornya terbuat dari
kayu. Perbedaaannya adalah jika rumah kaca biasanya tertutup maka Green House
Cafe dikonsep semi out door sehingga saat sinar matahari bersinar
terik-teriknya maka suhu di dalam Green House Cafe tetap terasa sejuk.
Menu-menu yang
disajikan pun sejalan dengan konsep Eco
Friendly yang diusung oleh Green House Cafe. Mayoritas menu di cafe alami
ini mengangkat keunikan dan kekhasan kuliner Jawa yang sudah tidak diragukan
lagi kealamian dan kelezatannya. Sebut saja Sego Asem-Asem Igo, Jangan Ndeso
(Sayur Desa), Sego Obong Kampung (Nasi Bakar Kampung), Sego Goreng Kampung
Lumbung, Penyet-Penyet Kampung hingga yang menjadi andalan adalah Sego Bancakan
Kampung Lumbung.
Tersedia juga menu dessert antara lain: Pisang Gula, Singkong
Bajingan dan Buah Segar Iris. Untuk minuman yang khas Jawa antara lain Wedang
Jahe, Kopi Hitam dan Kopi Tubruk. Namun jangan khawatir, di Green House Cafe
juga disediakan menu makanan dan minuman modern seperti di cafe-cafe pada
umumnya.
Berbagi Kebahagiaan dengan Sego Bancakan
Bagi masyarakat
Jawa pasti sudah tidak asing lagi dengan nama Sego Bancakan atau Nasi Bancakan.
Sego Bancakan adalah makanan khas masyarakat Jawa yang dibuat untuk acara
kenduri atau selamatan. Dalam adat masyarakat Jawa, Sego Bancakan dibuat
sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas anugerah yang diberikan. Sego
Bancakan biasa kita jumpai saat ada kehamilan, kelahiran, pindah rumah atau
momen-momen istimewa lainnya.
Dalam Sego
Bancakan terkandung rasa syukur, aura kebahagiaan dan kebersamaan yang hangat.
Sego Bancakan selalu dimakan secara bersama-sama, tak peduli itu kaya atau
miskin semuanya berbaur menjadi satu. Sebuah tradisi unik yang sarat akan
nilai-nilai luhur.
Namun
sayangnya, saat ini tradisi Sego Bancakan sudah mulai jarang dilaksanakan.
Terutama di kota-kota besar. Fenomena inilah yang mengilhami Kampung Lumbung
Batu untuk menghadirkan menu Sego Bancakan di Green House Cafe.
Sego Bancakan
disajikan di atas tampah yaitu wadah yang terbuat dari anyaman bambu. Satu porsi
Sego Bancakan ala Green House Cafe terdiri dari nasi putih berbentuk kerucut,
trancam, urap-urap, daging ayam, ikan nila, ikan kering (iwak kali), tahu
tempe, sambal bajak dan rempeyek yang dimasak tanpa MSG. Beragamnya menu yang
terdapat dalam Sego Bancakan memiliki makna bahwa kehidupan manusia tidak bisa
terlepas dari hasil bumi yang diolah menjadi makanan tersebut. untuk itulah
kita sebagai manusia harus menjaga kelestarian dan keseimbangan alam agar bumi
tetap memberikan kehidupan bagi kita.
Kebersamaan Dua Keluarga Menikmati Sego Bancakan
Siang itu
Keluarga Biru dan Keluarga Ae disambut langsung oleh PR Kampung Lumbung
Boutique Hotel Batu yaitu Ibu Natalia di Green House Cafe. Sebelumnya kami sudah
menikmati kenyamanan menginap di Omah Mujur, salah satu villa yang terdapat di
Kampung Lumbung Batu. Kami merasa sangat beruntung sekali siang itu karena
berkesempatan menikmati menu Sego Bancakan yang kini sudah mulai jarang ditemui
di kota besar.
Sego Bancakan
dapat dinikmati mulai dari empat hingga lima orang, cukup pas dengan jumlah
personel dua keluarga kami. Sego Bancakan memang sesuai sekali dengan konsep
hotel yang selain eco friendly juga
bernuansa kampung atau pedesaan.
Dari semua menu
lauk yang terdapat dalam Sego Bancakan, saya paling suka dengan ikan kering
(iwak kali) yang rasanya gurih dan asin. Maklum saya memang penggemar makanan
asin sih. Tentu saja menu trancam dan urap-urap tidak boleh dilewatkan agar
komposisi makanan yang kita konsumsi seimbang antara protein hewani dan nabati.
Aiman dan Asma pun tetap bisa ikut menikmati Sego Bancakan karena ada lauk ayak
goreng yang tasty.
Meskipun Green
House Cafe terdapat di dalam area Kampung Lumbung namun tetap terbuka bagi
pengunjung luar yang tidak menginap di sana. Jadi tunggu apalagi, datang saja
ke Green House Cafe dan cobain menu-menu khasnya yang tradisional dan
memanjakan lidah. Kalau Anda datang beramai-ramai maka menu Sego Bancakan bisa
menjadi pilihan yang sayang jika dilewatkan.
makan bancakan atau mangan kembul adalah makan bersama dalam satu wadah atau tempat makanan itu sendiri... kalau tempatnya sendiri-sendiri itu namanya prasmanan mas he.he.. thanks infonya...
BalasHapusharus nunggu ada yang mau bancaan nih...
BalasHapus#kode
Kalo makannya rame2 namaya kembulan..
BalasHapuswah kayak tumpeng mas ... enak makan rame rame mas
BalasHapus