“Mas Arif kemana
ya? Kok sampai sekarang belum datang?” tanya saya pada Sandi.
“Coba ditelpon
saja Mas.”
Saya melihat ke
jam dinding yang terpasang di salah satu dinding di ruang tunggu Bandara Abdulrahman
Saleh. Kurang lima belas menit dari batas check-in.
Tidak ada
jawaban ketika saya menelpon Mas Arif. Mungkin dia masih dalam perjalanan,
pikir saya. Namun agak beresiko bagi saya dan Sandi untuk tetap menunggu di
sini. Akhirnya sesuai kesepakatan kami berdua pun check-in untuk mendapatkan boarding pass.
Saya memang agak parno jika akan
memulai travelling, terutama takut jika ketinggalan kereta atau pesawat.
Maklum, saya pernah punya pengalaman buruk ketinggalan kereta saat travelling
ke Yogya-Solo bersama keluarga. Akibatnya tiket kami hangus dan harus tidur di
stasiun untuk menunggu kereta selanjutnya.
Sejak saat itu saya jadi lebih
disiplin, saking disiplinnya saya sampai salah baca jam keberangkatan. Seperti
tadi, saya salah baca jam batas check-in yang sebenarnya jam 10.30 saya
kira jam 09.30. Akibatnya saya jadi datang kepagian di Bandara Abdulrahman
Saleh wekekeke.
Untunglah tak lama kemudian, Mas Arif datang
sehingga kami bertiga bisa masuk bersama-sama ke boarding room. Sedikit surprise
ketika melihat Mas Arif juga memakai kaus berwarna biru seperti saya dan Sandi.
Nggak nyangka bisa kompakan gini karena sebelumnya kami nggak janjian mau pakai
kaus dengan warna yang sama.
Pengalaman Pertama Naik Garuda Indonesia
By the way, kami bertiga adalah blogger Asus yang
terpilih untuk hadir dalam event Zenfinity 2017 yang diselenggarakan di
Jakarta. Total ada 46 blogger yang lolos seleksi private invitation dari Asus
ini, semuanya tersebar hampir dari seluruh Indonesia.
Awalnya kami akan berangkat pukul 9 pagi
namun akhirnya diundur pukul 11. Alasannya jika berangkat jam 9 maka kami akan
menunggu terlalu lama rombongan blogger lainnya. Kami sih setuju-setuju saja,
apalagi kami malah mendapatkan maskapai yang jauh lebih baik yaitu Garuda Indonesia.
Beberapa hari yang lalu saya sempat liat
vlog seorang youtuber tentang pengalamannya naik Garuda Indonesia 1st
class. Eh nggak nyangka malah sekarang saya akan merasakan juga terbang bersama
Garuda Indonesia, meskipun bukan 1st Class namun tak mengurangi
kebahagiaan bisa terbang menggunakan maskapai penerbangan nomer 1 di Indonesia.
Thanks Asus, saya jadi merasa special.
Terbang menggunakan Garuda Indonesia Economy
Class buat saya sudah sangat nyaman karena ruang lebih luas dan nyaman, tempat
duduk yang dapat disesuaikan, tersedia pijakan kaki USB & stopkontak di
setiap kursi dan yang paling asyik adalah adanya layanan in-flight
entertainment selama di dalam pesawat. Jadi kita tidak akan merasa bosan. Kita
bisa menikmati hiburan berupa lagu, film, televisi dan game.
Saya lalu mencari lagu dari musisi muda yang
sedang ngetop-ngetopnya sekarang yaitu Ed Sheeran. Yess, tersedia satu album.
Saya pun kemudian memutar lagu-lagu yang ngetop dari album X (Wembley):
Photograph dan Thinking Out Loud. Kelar menikmati lagu-lagu Ed Sheeran saya
kemudian menonton koleksi film yang disediakan Garuda Indonesia. Meskipun bukan
film-film terbaru namun tetap enak dinikmati, saya memilih untuk bernostalgia
dengan film Avatar. Sementara itu Sandi yang duduk di sebelah saya menonton
film Sabtu Bersama Bapak.
Sekitar pukul 12 siang pesawat yang kami
naiki mendarat di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Amaziiing,
itulah kesan yang saya rasakan ketika melihat desain arsitektur Terminal 3 yang
begitu megah dan modern ini. Saya sudah pernah melihat foto-foto Terminal 3 di
blog milik teman, nggak nyangka akhirnya saya bisa melihat langsung dengan mata
kepala sendiri. Saya nggak akan mendapatkan kesempatan yang bagus ini jika
tidak naik pesawat Garuda Indonesia. Thanks again to Asus yang sudah
memberikan pengalaman yang berkesan buat saya dalam perjalanan menuju Zenfinity
2017.
Insiden Kardus yang Tertukar di Terminal 3
Saat kami datang, rombongan blogger ternyata
sudah berangkat duluan ke hotel. Alhasil kami pun harus menunggu undangan media
yang belum datang. Meski nggak bisa ketemu dan bareng teman-teman blogger yang
berasal dari seluruh Indonesia namun kami tetap senang karena ada hikmah di
balik itu.
Kami jadi bisa bertemu dengan Mbak Marisa
Pratiwi, salah satu tim Asus yang menjadi idola dan pujaan hati para Blus
(Blogger Asus) hingga ZenFans. Saya pun tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu,
saya kemudian mengajak Mbak Marisa dan Mas Advent Jose untuk wefie. Lalu saya
upload foto kami itu di grup wasap Blus dan langsung bikin yang lain baper dan
iri. Sambil menunggu rombongan media yang belum datang, kami bertiga pamit dulu
untuk sholat Dhuhur.
Setelah sholat kami kembali bergabung dengan
rombongan Asus. Tak lama kemudian, ada telpon masuk di HP saya. Saya agak
terkejut saat melihat nomernya yang diawali nomer lokal Jakarta. Sambil bertanya-tanya
siapa gerangan yang menelpon, saya pun menjawab panggilan tersebut.
“Ini dengan Bapak Ihwan Hariyanto?”
“Iya Mbak, benar. Ini dari mana ya?”
“Kami dari Garuda Indonesia Pak. Kami ingin
konfirmasi apakah Bapak tadi membawa kardus berisi oleh-oleh?”
“Iya benar Mbak, isinya oleh-oleh khas
Malang. Memangnya kenapa Pak?”
“Sepertinya tertukar Pak, sebab ini ada
penumpang yang laporan jika barangnya tertukar. Mohon dicek tulisan di kardus
yang Bapak bawa apakah atas nama Bapak Anton. Jika benar, maka kami akan tukar
kardusnya. Bapak sekarang posisinya dimana?”
“Saya di depan Starbuck.”
“Baik, kami tunggu di security dekat
Starbuck.”
Saya pun segera memberitahu Mas Arif yang
kebagian membeli oleh-oleh khas Malang. Kami pun segera mengecek nama di kardus
yang tadi kami ambil. Di sana tertulis nama: Anton. Saya sendiri nggak begitu
hafal dengan kardus oleh-oleh yang kami bawa. Tapi memang sempat heran juga kok
talinya putus padahal saat di Bandara Abdulrahman Saleh Malang masih ada
talinya. Rupanya Mas Arif dan Pak Anton membeli oleh-oleh di tempat yang sama.
Kami bertiga lalu menungggu di security yang
berada tak jauh dari Starbuck. Tak lama, datanglah seorang wanita bersama
rombongan keluarga kecil.
“Mohon maaf ya Pak, tadi kami salah ambil.”
“Iya nggak apa-apa Mas. Tadi saya sudah
yakin pasti tertukar karena punya saya itu ukurannya besar, lha kok ini kecil.”
#MAKJLEB dengernya.
“Iya Pak, sekali lagi mohon maaf yaa,” ucap
kami bertiga malu-malu kucing.
Setelah menyelesaikan insiden kardus
oleh-oleh yang tertukar, kami kembali lagi ke rombongan Asus. Kebetulan semua
media sudah berkumpul sehingga kami pun bisa segera berangkat menuju ke Pullman
Hotel Jakarta Central Park.
Mau tau gimana keseruan event Zenfinity
2017? Nantikan di tulisan selanjutnya yaa.
kok penerbangannya bedaaaaaa.... ekslusif ini pastiii
BalasHapusNggak Koh, sama aja. Kami diganti pesawatnya biar nggak nunggu kelamaan di bandara. Asus kan emang baik dan pengertian.
HapusWkwkwkwk baru tau ada insiden kardus yang tertukar. Bener2 banyak cerita seru ya selama Zenfinity 2017 kemarin..
BalasHapusUntung kami nggak keburu cabut ke Pullman, kalo udah cabut kasian Bapak Anton dapat kardus yang kecil hehehehe.
HapusGara-gara aku begadang malamnya nih...jadi ndak fokus pada nomer bagasinya
BalasHapusGara-gara WannaCry ya Mas? he3
HapusWah Garuda hihi...
BalasHapusApa Lion gak ada, eh hihi
Dari pihak travel hanya kasih opsi pengganti Garuda Mas.
Hapusaku salfok ma bandaranya mas, arsitekturnya kok apik hihihi...
BalasHapusHepi ya bisa diundang Asus lagi, seru ya persiapan mas Ihwan.
BalasHapusMakjleb, ukuran kardusnya dikomentari. Muahahahaha.
BalasHapusKece kece banget emang BLUS ini. Dan, belom kesampaian lagi jumpa sama Ihwan. Kayaknya kudu aku samperin bener ini di Malang ya haha.
Ditunggu tulisan selanjutnya Wan :)
omnduut.com
Baru tau, senangnya blogger juga bisa diajak jalan-jalan. Ceritanya bagus. Dan tentang kardusnya? Hahahaha.
BalasHapusAku follow deh blog ini.
penjualgorengan.wordpress.com