Lombok dijuluki sebagai Pulau Seribu
Masjid karena kita akan dengan mudah menemukan masjid-masjid megah dan mewah di
setiap desa di sepanjang perjalanan di pulau ini. Hal ini memang wajar
mengingat mayoritas penduduknya adalah pemeluk Islam yang religius. Saya sendiri
sebagai seorang muslim merasa tenang saat berwisata ke Lombok karena meskipun dikenal
sebagai salah satu destinasi wisata yang populer namun kita dengan mudah menemukan
masjid. Nah di antara ribuan masjid itu ada masjid yang disebut-sebut paling
indah dan megah di Lombok yaitu Islamic Center Mataram.
Islamic Center Mataram mulai
dibangun sejak masa kepemimpinan gubernur M. Zainul Majdi, rencana tersebut
terealisasi pada tahun 2011 dan diresmikan pada 15 Desember 2013. Islamic Center
Mataram dibangun menggunakan dana yang bersumber dari APBD dan dana CSR PT.
Newmont. Masjid yang didominasi warna kuning ini berdiri di atas lahan seluas
7,6 hektar di sudut jalan Langko dan Udayana yang merupakan jalur utama di kota
Mataram. Selain sebagai penanda Kota Mataram, Islamic Center Mataram ini
berfungsi sebagai pusat kebudayaan, wisata religi, pasar seni, dan aktivitas
religius lainnya.
Saya langsung berdecak kagum ketika
melihat Islamic Center Mataram untuk pertama kalinya, bangunannya begitu megah.
Desain arsitekturnya memadukan
karakteristik bangunan tradisional Lombok dan Sumbawa. Perpaduan warna kuning,
orange dan hijau begitu serasi sehingga membuat Islamic Center Mataram tampak
indah dipandang mata.
Tak hanya megah dan indah, masjid
ini juga mewah karena untuk naik ke bagian utama masjid disediakan eskalator sehingga
kita tidak perlu khawatir kecapekan. Maklum saja bagian utama masjid ini memiliki
ketinggian yang lumayan bila dibandingkan dengan halamannya. Karena belum masuk
waktu maghrib maka saya dan beberapa teman kerja memutuskan untuk
mengeksplorasi dulu bagian-bagian lain dari Islamic Center Mataram ini.
Menikmati Senja Langit Mataram dari Menara 99
Bangunan Islamic Center ini
dilengkapi dengan sebuah Minaret (menara masjid) yang disebut Menara 99. Sesuai
dengan namanya menara ini memeliki ketinggian 99 meter, yang diambil dari 99
nama-nama Allah (Asma’ul Husna). Jadi 99 ini bukan jumlah lantainya ya, nggak
kebayang berapa tingginya jika menara ini memiliki 99 lantai.
Menara 99 terdiri atas 13 lantai
dimana hanya ada beberapa lantai saja yang bisa dinaiki yaitu lantai 3, 6, 9
dan 13. Bangunan yang menjulang tinggi ini dibuka sebagai objek wisata untuk menikmati
pemandangan wajah kota Mataram dari ketinggian 99 meter. Untuk naik ke menara
dikenakan tiket masuk sebesar Rp.5000 per orang. Nantinya kita akan ditemani
oleh satu petugas masjid yang akan memandu dan memberikan sedikit penjelasan
tentang Menara 99.
Saat kami sudah berada di dalam
lift, waktu sudah masuk jadwal sholat Maghrib. Sebenarnya Menara 99 dibuka
hanya sampai pukul 5 namun mengingat kami datang jauh-jauh dari Malang maka
diberikan dispensasi khusus hehehe.
Tujuan pertama kami adalah ke lantai
paling atas yaitu lantai 13. Petugas yang mengantar kami bercerita dulu kecepatan
lift ini membuat banyak pengunjung yang pusing bahkan mual, akhirnya kecepatan
lift pun dikurangi seperti sekarang.
Mengingat posisinya yang paling atas
dan riskan oleh bahaya angin dan ketinggian maka lantai 13 diselimuti oleh kaca
tebal dan pagar pembatas. Alhasil kita hanya bisa melihat pemandangan kota
Mataram dari balik kaca dan itupun tidak leluasa karena tertutupi oleh pagar
pembatas yang lumayan tinggi. Ketika kami berada di lantai 13 ini, suara adzan
Maghrib berkumdangan dengan syahdunya. Karena tidak ada yang bisa dinikmati
maka kami pun masuk kembali ke lift untuk turun ke lantai 9.
Barulah di lantai 9 kami bisa
mendapatkan pengalaman yang sebenarnya melihat pemandangan kota Mataram dari
ketinggian. Yang saya maksud sebenarnya adalah kita bisa melihat langsung tanpa
pembatas kaca sekaligus merasakan terpaan angin yang cukup kencang. Nggak kebayang
gimana kencangnya angin di lantai 13 jika tidak ditutup dengan kaca. Saya jadi
teringat Menara Asmaul Husna yang berada di Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang.
Angin di sana tidak sekencang di Islamic Center Mataram ini, mungkin karena
lokasinya yang berada di kepulauan yang dekat dengan lautan.
Sebuah keberuntungan bagi kami
karena saat berada di lantai 9 ini, matahari mulai tenggelam. Alhasil kami bisa
menikmati pemandangan senja yang indah di langit kota Mataram. Sebuah pengalaman
wisata religi yang tak terlupakan dimana kami menyaksikan fenomena alam yang
indah dengan diiringi oleh kumandang suara adzan Maghrib. Begitu menggetarkan
hati bagi siapa saja yang waktu itu berada di lantai 9.
Saking kencangnya angin, saya sampai
harus memegang erat-erat smartphone ketika memotret pemandangan senja dan kubah
Islamic Center Mataram yang tampak begitu dramatis dan religius. Kubah masjid
ini memiliki motif Batik Sasambo, yang merupakan motif batik khas NTB. Karena suasana
sudah semakin petang maka kami tak bisa berlama-lama di lantai 9, sayang juga
sebenarnya karena saya masih ingin menikmati pemandangan senja di langit kota
Mataram.
Begitu turun dari Menara 99, kami
segera menuju masjid untuk menunaikan sholat Maghrib. Fasilitas di Islamic
Center Mataram ini sangat lengkap antara lain tempat wudlu, toilet dan tempat
penitipan barang. Tempat wudhu pria terletak di halaman masjid, sedangkan
toilet dan tempat wudhu wanita berada di dalam bangunan masjid.
Setelah ke toilet dan berwudhu saya
segera menuju ke lantai utama dengan menapaki eskalator yang memberikan
sentuhan modern dan mewah di Islamic Center Mataram ini. Bagian dalam dari
masjid kuning ini ternyata tidak kalah indahnya. Kubah bagian dalam tetap menampilkan
motif batik Sasambo dengan sentuhan Islami. Rasanya betah berada di dalam
masjid ini, selain mengagumi keindahan arsitekturnya juga merasakan betapa
religiusnya masyarakat Lombok.
Keindahan Islamic Center Mataram
semakin mempesona manakala hari berganti malam. Kubah dan menara-menaranya bercahaya
dengan terang di dalam gelapnya malam. Cahaya yang menyelimuti kubah dan menara
itu berganti-ganti warna: merah, kuning, hijau, biru dan ungu. Melihat Islamic
Center Mataram di malam hari seperti melihat masjid di negeri dongeng.
Itulah cerita wisata religi saya di
Islamic Center Mataram. Jika Anda berwisata ke sana maka jangan lupa untuk
tetap menjaga kesopanan dan menghormati norma-nroma yang berlaku di sana. Keberadaan
Islamic Center Mataram menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan
pencinta wisata religi yang ingin melihat kebesaran Islam di Pulau Seribu
Masjid.
Referensi:
https://singgahkemasjid.blogspot.co.id/2016/04/islamic-center-mataram-nusa-tenggara.html
http://www.gomuslim.co.id/read/destinasi/2016/12/10/2533/berwisata-religi-ke-masjid-dengan-kubah-bermotif-batik-sasambo-di-pulau-lombok.html
ornamennya unik ya mas... gak nyangka, ini masjid di luar jawa
BalasHapusTinggi banget menaranya, Subhanallah. Semoga saya bisa ke tempat ini menyaksikan Indahnya kota Mataram. Terima kasih infonya ya Mas!
BalasHapusCakep2 euy fotonya
BalasHapusSenja memang indah, apalagi melihatnya dari tempat ibadah, makin terasa syahdu
Bagus bangeeettt..jd pingin kesanaaa
BalasHapusModern dan bagus banget ya Wan? Ini jadi jujugan destinasi wisata religi gtu ya?
BalasHapusSubhanallah... Keren banget mas masjidnya. Seandainya biSa lihat secara langsung ya
BalasHapusSubhanallah Indah Sekali Jadi pengen ke mataram nih mas.
BalasHapusCakep banget ya, Wan.. Aku belum sempat kesini...
BalasHapussubhanallah, masjidnya luar biasaaaa ....
BalasHapussemoga bisa menambah keimanan dan ketaqwaan bagi seluruh umat islam
indah mas, kemarin ke sini, sore turun, gak foto pas senjanya juga sih hehe. tapi emang, ornamennya keren,
BalasHapusAlhamdulillah aku udh pernah masuk ke masjid itu kan aku tinggal di Lombok hampir 2 Thn ikut suami kerja
BalasHapusJadi klw setiap bulan puasa sering ke situ sambil jjs dan slt di mesjid itu
Wah megah dan mewah banget jdi kangen ke Lombok lagi😄