“Mas, boleh tau
nggak apa alasan Bank Mandiri ngadain event Wirausaha Muda Mandiri 2018 ini di
Malang?” tanya saya kepada Mas Kasyfil Warits, Corporate Communication Bank
Mandiri, saat sesi ishoma dalam event Company Visit Finalis Wirausaha Muda
Mandiri (WMM) 2018 ke Jatim Park 3.
“WMM 2018
diadakan di Malang karena tahun lalu ada 7 peserta dari Malang yang lolos. Tapi
sayangnya tahun ini jumlah peserta dari Malang malah menurun hanya 1 orang
hehehe,” ujar Mas Kas, begitu dia akrab dipanggil.
“Oh Pandu, mahasiswa
FTP UB itu ya Mas? Dia membuat Osmotech, mesin pengasin telur, tadi kami sempat
ngrobrol sebelum masuk ke sini.”
Teman-teman
sudah tahu belum apa itu Wirausaha Muda Mandiri? Kalau belum tahu, saya akan
jelaskan sedikit ya. Jadi WMM itu merupakan program CSR utama Bank Mandiri yang
telah dilaksanakan sejak tahun 2007 dan bertujuan untuk membantu pemerintah
dalam menumbuh kembangkan kewirausahaan di Indonesia khususnya di kalangan
generasi muda.
Event WMM 2018
sudah dimulai sejak bulan Maret yang berhasil menjaring sebanyak lebih dari 800
pengusaha muda dari 34 perguruan tinggi dan 10 komunitas atau incubator bisnis. Dari penjurian tahap
awal akhirnya menyusut menjadi 70 wirausaha muda yang berhak mengikuti penjurian
skala nasional pada 12 September 2018 di hadapan para dewan juri yang terdiri
dari perwakilan pemerintah, akademisi, praktisi, media dan Bank Mandiri.
Pada tahun ini,
program WMM yang berkompetisi dibagi dalam beberapa kategori diantara ;
- Wirausaha Industri, Perdagangan dan
Jasa
- Wirausaha Kreatif
- Wirausaha Boga
- Wirausaha Sosial
- Wirausaha Teknologi
Sementara untuk
kepesertaan WMM terbagi atas dua kategori yaitu kategori Mahasiswa Program S1
atau Diploma dan kategori Pengusaha Muda Non-Mahasiswa.
Selain
penjurian nasional, rangkaian acara WMM 2018 ini masih banyak lagi lainnya
antara lain: WMM EXPO yang diadakan pada tanggal 6-9 September 2018 di Mall
Olympic Garden Malang. Lalu dilanjutkan dengan Company Visit pada tanggal 13
September 2018 ke Jatim Park 3, seperti kita ketahui JP Group telah sukses
dalam bisnis taman bermainnya di Batu dan beberapa kota lainnya. Lalu puncaknya
yaitu Awarding Ceremony pada tanggal 15 September 2018 di Gedung Samantha Krida
UB.
Oke sekarang
saya mau lanjut cerita saat ikutan para finalis WMM 2018 company visit ke Jatim
Park 3. Kami berangkat dari Harris Hotel Malang sekitar pukul 09.30 WIB yang
terdiri atas 2 rombongan bus. Perjalanan menuju Jatim Park 3 cukup lancar
karena hari kerja sehingga lalu lintas tidak macet seperti saat weekend.
Sesampainya di sana, kami menunggu sebentar di area depan Dino Mall untuk
mendengarkan intruksi dari panitia WMM dan pembagian tiket masuk ke wahana Museum
Musik Dunia.
Sambil menunggu
pembagian tiket, saya memanfaatkan waktu untuk ngobrol dengan beberapa finalis
WMM 2018. Finalis pertama yang saya ajak obrol bernama Taufik Lukman yang
menawarkan produk teknologi: KPR Online. Kelebihan KPR Online bila dibandingkan
dengan KPR konvensional adalah melakukan analisa data customer lebih cepat dan
langsung bisa merekomendasikan bank yang sesuai dengan karakteristik dan
kemampuan konsumen. Proses analisa bisa lebih cepat karena proses registrasi
dan collecting document (pengumpulan dokumen) bisa dilakukan secara online
lewat smartphone. Untuk saat ini KPR Online baru melayani konsumen di area
Jabodetabek dan ditargetkan pada akhir tahun 2019 bisa melayani di seluruh
Indonesia.
Finalis kedua
yang sempat saya ajak obrol secara kebetulan berasal dari Malang, dialah
Satriyo Pandusuwan, mahasiswa FTP Universitas Brawijaya yang merupakan
satu-satunya peserta dari Malang. Produk yang berhasil membawanya menjadi
finalis WMM 2018 adalah OSMOTECH, sebuah mesin yang memberikan rasa pada telur
puyuh. Jika proses pengasinan telur secara konvensional memakan waktu hingga 14
hari, maka dengan menggunakan Osmotech hanya memakan waktu 2 jam saja. Cara
kerja Osmotech adalah dengan menggunakan larutan garam 25% dan tekanan statis
sebesar 1-3 bar. Saat ini Osmotech sudah dipergunakan oleh UD Rukun Jaya Batu
dan UKM Quailpro Ponorogo.
Meskipun sudah
pernah ke Museum Musik Dunia namun tidak mengurangi semangat saya saat memasuki
wahana yang menyajikan berbagai alat musik baik itu dari semua propinsi
Indonesia hingga seluruh dunia. Kebetulan saat saya ke sini dulu masih ada
bagian yang belum selesai dan tidak dibuka untuk umum yaitu di lantai 3 yang
berisi patung-patung para penyanyi top dunia.
Adapun penyanyi
yang patungnya ada di Museum Musik Dunia antara lain: Elvis Presley, Bon Jovi,
Michael Jackson, Beyonce, Adele, Whitney Houston, Lady Gaga, Taylor Swift dan
masih banyak lagi lainnya. Tidak hanya patungnya saja, kita juga bisa melihat
barang-barang pribadi milik artis mulai dari alat musik yang digunakan hingga
kostum-kostum panggung yang pernah mereka pakai. Musisi tanah air juga nggak
ketinggalan kok dapat tempat di Museum Musik Dunia seperti penyanyi lawas Ermy
Kulit, Vina Panduwinata, Anggun, Chrisye hingga deretan penyanyi dangdut yang
saat ini naik panggung seperti Inul Daratista, Ayu Ting Ting dan Via Vallen.
Setelah
menambah wawasan tentang berbagai alat musik dan foto bareng (patung) musisi
dunia, kini saatnya para finalis WMM 2018 menimba ilmu bisnis dan wirausaha
dari Direktur Jatim Park Group yaitu Bapak Rio Imam Sendjojo. Saya merasa
beruntung bisa jadi bagian dari rombongan WMM 2018 karena meskipun sudah
berulang kali mengunjungi objek-objek wisata milik Jatim Park Group namun baru
kali ini saya bisa bertemu langsung dengan direkturnya.
Pak Rio menuturkan
jika beliau membangun Jatim Park 1 ketika berusia 23 tahun, pada saat itu
idenya ini dianggap gila dan tidak menjual karena yang laris di Batu mayoritas
adalah hotel atau villa. Namun Pak Rio tidak patah semangat, beliau menyakinkan
para investor bahwa Jatim Park 1 akan menjadi alternatif wisata baru di area
Jawa Timur. Para wisatawan tidak perlu jauh-jauh pergi ke Ancol atau bahkan
luar negeri untuk menikmati wisata theme park.
Antusiasme para
wisatawan ternyata sangat bagus, wisatawan banyak yang berdatangan ke Jatim
Park 1 baik itu lokal, nasional bahkan mancanegara. Pak Rio pun akhirnya
membangun Jatim Park 2, Museum Angkut dan banyak lagi theme park lainnya. Kini total
ada 11 theme park yang dimiliki oleh Jatim Park Group dan tersebar di beberapa
kota.
Kisah sukses Pak
Rio dan Jatim Park Group memberikan inspirasi tidak hanya bagi para finalis WMM
2018 tapi juga saya pribadi. Pak Rio berpesan kepada para finalis WMM 2018
dalam menjalankan bisnis jangan cepat puas dengan hasil yang sudah dicapai.
Keep dreaming, jangan mau menyerah dan think out of the box.
Elis Suryani,
salah satu finalis WMM 2018 pemilik Bakso Iga Buntel Babeh yang berasal dari Garut
menyampaikan bahwa lewat company visit ke Jatim Park 3 ini dia banyak
mendapatkan ilmu baru dari kreatif dan ilmu bisnisnya. Dan dia mendapatkan
motivasi yang lebih membangun untuk terus bisa mencapai kesuksesan. Sementara itu
Mas Arif, finalis WMM 2018 pemilik KPR Online tidak menyangka jika theme park
sebesar dan selengkap ini bisa berada di kota Batu, Jawa Timur dan bukan di
Jakarta. Yang membuat tempat ini keren adalah Museum Musik Dunia ini merupakan
museum musik pertama dan terbesar di Asia.
Setelah sesi
sharing dengan Pak Rio, kami diberikan kesempatan untuk ishoma dan setelah itu
dilanjutkan dengan mengunjungi wahana lain yang terdapat di Jatim Park 3 yaitu
The Legend Star. Kunjungan ke Jatim Park 3 ini tidak hanya memberikan ilmu
bisnis bagi para finalis WMM 2018 namun sekaligus refreshing setelah sehari
sebelumnya menjalani penjurian nasional yang ketat dan menguji mental. Lusa mereka
harus bersiap-siap mengikuti Awarding Ceremony yang pastinya jauh lebih
mendebarkan. Siapakah yang akhirnya keluar sebagai jawara di ajang Wirausaha
Muda Mandiri 2018 ini? Nantikan kelanjutannya di tulisan saya berikutnya.
Wah seru banget ya, bisa berfoto-foto sama patung artis internasonal juga :D
BalasHapusKayak asli.