Pada suatu hari yang cerah, saya dan teman saya, Mas Yudi, memiliki pengalaman yang tak terlupakan ketika kami mengantarkan guru mengaji kami, Habib Mustofa, menjadi imam dan khotib di Masjid Ar-Robithoh yang terletak di Bandara Abdul Rachman Saleh. Perjalanan kami dimulai pukul 10.30 WIB dari rumah, dan beruntungnya, lalu lintas pada hari itu cukup lancar sehingga kami bisa sampai di masjid 30 menit sebelum sholat Jumat dimulai.
Perjalanan Penuh Ilmu
Selama
perjalanan kami ke masjid, Habib Mustofa memberikan kami beberapa ilmu tentang
pelaksanaan sholat Jumat yang sangat berharga. Pertama-tama, beliau menjelaskan
bahwa disunnahkan untuk memakai pakaian serba putih mulai dari sarung, baju
taqwa, kopiah, surban, dan jubah. Ini adalah bentuk penghormatan dan
kesungguhan dalam menjalankan ibadah sholat Jumat.
Kemudian, Habib
Mustofa menekankan pentingnya datang ke masjid sebelum imam atau khotib naik ke
mimbar. Dengan datang lebih awal, kita akan mendapatkan pahala keutamaan dan
kesempatan untuk memperbanyak ibadah sebelum khutbah dimulai. Kami berdua
merasa terinspirasi untuk selalu berusaha tiba lebih awal di masjid setiap kali
akan melaksanakan sholat Jumat.
Selama
perjalanan, Habib Mustofa juga memberikan penjelasan tentang kondisi jika
seseorang terlambat datang sholat Jumat. Beliau menjelaskan bahwa ada dua
kondisi terlambat datang sholat Jumat. Pertama, jika masih dapat mengejar satu
rakaat pertama, maka makmum hanya wajib menambah satu rakaat saja. Namun, jika
terlambat lewat dari rukuk, yang berarti tidak dapat mengejar satu rakaat sama
sekali, maka wajib menambah empat rakaat seperti sholat Dhuhur.
Selain itu,
Habib Mustofa juga mengungkapkan bahwa pelaksanaan sholat Jumat di bandara
sebenarnya tidak memenuhi syarat syariat, yaitu 40 jamaah yang hadir harus
merupakan warga lokal. Namun, beliau memaklumi bahwa para pekerja atau
pengunjung bandara mungkin tidak memiliki kesempatan untuk melaksanakan sholat
Jumat dengan sempurna. Oleh karena itu, Habib Mustofa merasa penting untuk
memberikan pelayanan agama kepada mereka yang ingin melaksanakan sholat Jumat
di bandara tersebut.
Masjid Indah di Bandara Abdul
Rachman Saleh
Masjid
Ar-Robithoh, yang terletak di Bandara Abdurahman Saleh di Malang, memiliki
penampilan yang indah dan unik dengan gaya arsitektur yang khas. Meskipun
berada di bandara, masjid ini dirancang dengan cermat untuk menciptakan suasana
yang tenang dan religius bagi para jamaah yang hadir.
Masjid
Ar-Robithoh memiliki gaya arsitektur yang menggabungkan elemen tradisional
dengan sentuhan modern. Eksteriornya terlihat megah dengan bentuk bangunan yang
proporsional dan elegan. Fasad masjid ini didominasi oleh warna putih yang
bersih, memberikan kesan kesucian dan keanggunan.
Bagian depan
masjid dilengkapi dengan pintu utama yang besar. Pintu tersebut menjadi pintu
gerbang menuju tempat ibadah yang suci di dalam masjid. Di atas pintu utama,
terdapat kubah indah yang menonjol dengan warna putih yang sama, memberikan
sentuhan keanggunan pada bangunan.
Selain itu,
masjid ini juga memiliki menara dengan desain yang khas. Menara tersebut
berdiri tegak di salah satu sisi masjid, dengan warna abu-abu yang teduh.
Menara tersebut sering digunakan sebagai tempat pengeras suara untuk adzan dan
panggilan ibadah lainnya, serta menjadi simbol keberadaan masjid di dalam
bandara.
Di dalam masjid,
terdapat ruang utama yang luas dan terang. Langit-langit yang tinggi memberikan
kesan ruang yang lapang dan terbuka. Dindingnya dicat putih bersih semakin
menambah kesan suci. Karpet yang lembut dan nyaman menutupi lantai masjid,
memberikan kenyamanan bagi para jamaah yang akan melaksanakan sholat.
Lokasi Masjid
Ar-Robithoh juga memiliki daya tarik tersendiri. Terletak di Bandara Abdurahman
Saleh, masjid ini menawarkan kemudahan akses bagi para pekerja, pengunjung, dan
penumpang yang ingin melaksanakan ibadah di bandara. Dengan letaknya yang
strategis, masjid ini mengundang para jamaah untuk meluangkan waktu sejenak
dalam kesibukan mereka untuk menghadiri sholat Jumat dan memperdalam
spiritualitas mereka.
Khutbah Jumat Habib Mustofa
Tiba di Masjid
Ar-Robithoh Bandara Abdul Rachman Saleh, kami merasakan kehangatan dan
keramahan dari jamaah yang hadir. Meskipun jumlah jamaah awalnya tidak mencapai
40 orang, semangat untuk menjalankan ibadah tetap terasa kental. Habib Mustofa
dengan rendah hati menjadi imam dan khotib, memberikan khutbah yang penuh
hikmah dan inspirasi bagi kami semua.
Ketika Habib
Mustofa naik ke mimbar untuk memberikan khutbah, suasana semakin tenang dan
fokus. Berkah dan kearifan beliau dalam menyampaikan pesan-pesan agama
terpancar melalui kata-kata yang dipilih dengan bijak dan penekanan yang tepat.
Khutbah beliau penuh dengan hikmah, nasehat, dan pengajaran yang relevan dengan
kehidupan sehari-hari.
Jamaah yang
hadir dengan penuh perhatian dan kesungguhan mendengarkan khutbah tersebut.
Terlihat raut wajah mereka yang penuh khusyuk dan serius, sambil mencerna
setiap kata yang disampaikan oleh Habib Mustofa. Atmosfer yang tenteram dan
penuh keberkahan terasa hadir di dalam masjid.
Selain itu,
sikap rendah hati Habib Mustofa sebagai imam dan khotib juga terasa dalam
suasana masjid. Beliau tidak hanya memberikan pengajaran agama, tetapi juga
berusaha menginspirasi dan memotivasi jamaah untuk meningkatkan kualitas ibadah
dan kehidupan spiritual mereka. Kata-kata beliau disampaikan dengan kelembutan
dan kebijaksanaan, sehingga menciptakan ikatan emosional yang kuat antara
beliau dan jamaah yang hadir.
Pengalaman saya mengantarkan
guru mengaji kami, Habib Mustofa, menjadi imam dan khotib di masjid bandara
tersebut benar-benar membekas dalam ingatan kami. Kami belajar banyak tentang
pentingnya menjalankan sholat Jumat dengan sepenuh hati, meskipun dalam situasi
yang tidak ideal. Kami juga menyadari bahwa setiap kegiatan ibadah memiliki
nilai dan hikmah tersendiri, dan kami berkomitmen untuk terus memperdalam
pemahaman kami dalam agama.
Setelah sholat
Jumat selesai, kami bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Allah untuk
berpartisipasi dalam kegiatan agama di tempat yang tidak biasa. Perjalanan
pulang kami penuh dengan rasa syukur dan kebahagiaan, karena kami merasa
terinspirasi dan diberkati oleh pengalaman yang luar biasa ini.
Tidak ada komentar